Pakaian Adat Bali
Bali merupakan sebuah provinsi
yang sangat kaya akan berbagai macam kebudayaan. Salah satu bentuk warisan
warga provinsi Bali adalah berbagai macam kebudayaan yang ada.
Mulai dalam bentuk pakaian adat, tarian adat,
dan lain sebagainya. Pakaian Adat atau sering disebut dengan baju khas Bali
seperti yang kita ketahui bahwa Pulau Bali selalu menawarkan beraneka ragam
warna-warni yang sangat menarik dalam berbagai macam tampilan
Selain
itu Pulau Bali juga memiliki nilai estetika yang sangat tinggi dibanding dengan
pulau lainnya yang ada di Indonesia pastinya. Orang Bali mengenakan pakaian
adatnya ini untuk kegiatan tertentu, misalnya pada upacara keagamaan, acara
acara penting, ataupun untuk kegiatan sehari-hari di Bali.
Dibandingkan
dengan pakaian adat dari daerah yang lain, pakaian adat Bali memiliki kelebihan
yang luar biasa, yaitu pakaian adat bali juga memiliki jenis yang berbeda mulai
untuk pria dan untuk wanita.
Untuk beberapa tahun ke belakang, orang-orang Bali, khususnya para pria akan
seringkali tidak mengenakan pakaian untuk tubuh bagian atas atau kepala mereka.
Akan tetapi dalam penerapannya pada masa kini, seperti yang sudah ada, untuk
wanita Bali biasanya mengenakan pakaian adat berupa kebaya sedangkan yang pria
mengenakan jas berkerah.
Pakaian adat provinsi
Bali secara umum adalah sebagai berikut. Dibawah ini adalah nama-nama pakaian
adat provinsi Bali sekarang ini.
- Pakaian
adat untuk pria, yaitu dengan menggunakan penutup kepala atau sering
disebut dengan udeng, baju berbentuk jas yang berkerah, kamen, saput, dan
yang terakhir selendang
- Wanita.
Untuk wanita daerah provinsi Bali, pakaian adat yang digunakan adalah
sanggul, kebaya, kamen dan yang terakhir selendang.
Aksesoris pakaian adat
provinsi Bali antara laki laki dan perempuan hampir sama, namun yang membedakan
hanyalah pada laki laki memakai udeng dan saput sedangkan pada perempuan tidak
memakai saput.
Banyak yang mengatakan
bahwa, Bali merupakan suatu provinsi yang memiliki model pakaian adat yang
telah banyak mengalami berbagai evolusi dan sering berubah.
Akan tetapi pakaian adat provinsi Bali berkesan religius yang telah dijunjung
tinggi oleh masyarakat sekitar provinsi Bali yang mayoritas masyarakatnya
beragama Hindu dan budayanya masih terasa sangat kental.
Pakaian adat Bali
disebut juga baju adat atau pakaian tradisional khas provinsi Bali yang
merupakan salah satu pakaian adat yang ada di Negara Indonesia.
Pakaian adat Provinsi
Bali ini cukup mudah untuk dipakai, Mungkin jika Anda sedang mencari informasi
di mana Anda bisa mendapatkan pakaian adat provinsi Bali ini, sangat banyak
toko di Indonesia yang menyediakan. Anda dapat mendapatkannya di banyak tempat
seperti halnya di Pasar Tradisional yang telah banyak tersebar di setiap kota
di Bali.
Oke di artikel kali
ini lebih lengkap saya akan membahas secara detail tentang pakaian adat Bali
itu sendiri.
Secara tampilan, pakaian adat Bali ini jelas punya ciri khas tersendiri. Yang
dengan ciri tersebut, orang-orang dapat dengan mudah mengenali bahwa itu adalah
pakaian adat atau baju tradisional dari daerah Bali.
Pakaian Adat Bali Pria
Dalam penerapannya, para pria Bali juga kerap mengenakan baju tradisional ini
dalam kegiatan keagamaan. Namun juga tidak menutup kemungkinan untuk dipakai
dalam kegiatan sehari-hari.
Dan sebagaimana
disebutkan di atas, pakaian adat Bali untuk pria terdiri dari beberapa bagian
dari mulai atas kepala dan ke bawahnya.
Untuk lebih jelasnya,
mari kita bahas satu persatu tentang nama pakaian adat Bali yang biasa dipakai
oleh pria.
Udeng – Ikat Kepala atau Penutup kepala
pada baju tradisional Bali
Namun tentu untuk dua
fungsi penggunaan yang berbeda tersebut, juga biasanya digunakan jenis udeng
yang berbeda. Artinya jika udeng untuk kegiatan upacara keagamaan, biasanya itu
berwarna putih polos. Lain lagi dengan udeng untuk dipakai pada aktivitas
keseharian, biasanya bermotif batik atau corak lainnya khas Bali.
Dilihat dari segi
bentuknya yang unik, udeng ini juga punya filosofi pamakaian. Keberadaan simpul
khas di bagian tengah penutup kepala ini mengkhiaskan keharusan pemakaiannya
untuk senantiasa berpikir bersih dan tetap khusyuk saat melaksanakan upacara
keagamaan maupun kegiatan sehari-hari.
Kamen
– Kain bawahan pakaian
amen (semacam sarung)
adalah kain tradisional berbentuk persegi yang bisa dipakai oleh pria dan
wanita Bali. Terbuat dari kain tipis, yang kemudian dipakai dengan cara
diikatkan atau dililitkan pada tubuh seseorang. Jadi fungsinya jelas yakni
sebagai bawahan pengganti celana.
Ukurannya sendiri
tidak jauh beda dengan kain sarung pada umumnya. Yakni dengan panjang sekitar 2
meter dan tinggi 1 meter.
Pemakaian kamen pada
pria bisa dibilang sangat berbeda dengan kamen untuk wanita. Kain kamen untuk
pria diikatkan secara melingkar di bagian pinggang dari kiri ke kanan. Dan
dibentuk sedikit lipatan di bagian depannya dengan simpul tertentu.
Untuk penggunaannya,
jarak kain kamen dengan telapak kaki yaitu sekitar satu jengkal. Kemudian
lipatan pada bagian tengah sengaja dibuat lancip dengan ada sedikit bagian yang
menjulur ke tanah. Hal tersebut sekaligus menyimbolkan sebuah penghormatan pada
tanah leluhur masyarakat Bali.
Ikatan atau simpul
pada pemakaian kamen menyimbolkan sebuah pengabdian atau Dharma.
Baju tradisional Bali – Baju Safari (Jas Berkerah)
paling utama dalam
pakaian tentunya baju. Dalam pakaian adat Bali sendiri, untuk baju yang
dikenakan pria adalah sejenis kemeja tertutup dengan kancing dan juga berkerah.
Kebanyakan baju yang
dikenakan adalah berwarna putih. Seperti tidak ada nama khusus untuk baju
pakaian adat Bali ini sendiri. Secara aturan pemakaian pun tidak ada yang
secara lugas mengikat, harus begini atau begitu.
Bajunya kadang ada
yang bersaku di sebelah kiri dada, ada juga yang tidak. Yang penting pakaiannya
rapi, bersih dan sopan tentunya. Dan ketika dipadukan dengan pendukung baju
yang lainnya tetap terlihat selaras dan indah dipandang.
Saput
Saput
adalah sejenis kain bercorak yang biasa dikenakan di bagian lapisan atas kamen.
Jadi pemakaiannya dikenakan setelah kamen terpakai dengan sempurna.
Cara mengenakannya
adalah dengan mengikatkan saput di sekitaran pinggang dan diputar dari kanan ke
kiri. Kain saput ini juga seringkali dipakai dalam ragam upacara keagamaan atau
pernikahan.
Sabuk selendang
Filosofi dari
penggunaannya sendiri yaitu mengkhiaskan keharusan untuk bisa mengendalikan
diri dari hal-hal buruk. Yang mana hal ini sangat penting kiranya bagi seorang
pria.
Saput poleng
untuk
yang satu ini, bisa dibilang berbeda dan terpisah dari nama-nama pakaian adat
Bali untuk pria yang disebutkan di atas. Saput Poleng namanya.
jika diperhatikan, di
seluruh Bali Anda akan melihat kain kotak-kotak hitam dan putih yang
disampirkan di atas pohon, patung, dan dikenakan oleh orang-orang dalam
upacara. Kain khusus ini disebut saput poleng dalam bahasa daerah dan dianggap
agak sakral.
Dalam arti harfiah
saput berarti selimut atau kain dan poleng berarti berwarna dua. Tapi ketika
orang Bali mengatakan bahwa Saput poleng mereka tidak mengacu pada kain dua
warna. Karena kain kotak-kotak hitam dan putih ini memiliki makna spiritual
khusus dan hanya digunakan di lokasi tertentu dan hanya dipakai oleh
orang-orang tertentu pada peristiwa tertentu.
Untuk memahami makna
filosofis dibalik Saput Poleng pertama-tama kita harus mengerti sedikit tentang
Hinduisme Bali. Orang Bali percaya bahwa ada 3 lapisan spiritual (mandala),
lapisan luar (jaba mandala), lapisan tengah (madya mandala), dan lapisan dalam
(mandala utama). Ketiga lapisan ini juga terlihat dalam arsitektur pura Bali
(pura), bahkan rumah.
Filosofi Saput
Poleng
Menurut tradisi dan
falsafah Hindu yang ada di Bali dikenal ada tiga jenis saput poleng, antara
lain meliputi:
- saput
poleng Rawa Bhineda
- saput
poleng Sudhamala
- saput
poleng Tridatu
Saput poleng Rawa
Bhineda berwarna putih dan hitam. Warna gelap (hitam) dan terang (putih)
merupakan suatu cerminan dari dharma dan adharma.
Saput poleng Sudhamala
berwarna putih, hitam, dan abu. Abu sebagai peralihan dari warna hitam dan
putih yang mengantarai keduanya. Artinya menyelaraskan simfoni dharma dan
adharma.
Saput poleng Tridatu
berwarna putih, hitam, dan merah. Merah merupakan simbol rajas keenergian,
hitam adalah tamas (kemalasan) dan putih simbol satwam (kebijaksanaan,
kebaikan).
Saput poleng sebagai
simbol masyarakat Hindu di Bali digunakan oleh para pecalang (perangkat
keamanan), patung penjaga pintu gerbang, dililitkan pada kul-kul atau
kentongan, dikenakan oleh balian atau pengobat tradisional, dihiaskan pada
tokoh-tokoh ithiasa (Merdah, Tualen, Hanoman, dan Bima), dikenakan oleh dalang
wayang kulit ketika melaksanakan pangruwatan atau penyucian, dililitkan pada
tempat suci yang diyakini berfungsi sebagai penjaga. Pada intinya saput poleng
digunakan sebagai simbol penjagaan.
Implementasi falsafah
ini dapat memberikan kita sebuah cerminan yang terimplikasi terhadap kehidupan
beragama.
Warna putih yang
secara umum merupakan suatu simbolik dari satwam yang secara umum merupakan
suatu simbolik dari kekuatan dharma yang sudah sepatutnya memberikan cerminan
kepada kita bahwa dalam hidup beragama kita harus memegang teguh prinsip dharma
yang senantiasa memberikan kedamaian.
Hal ini tercermin dari
sikap toleransi untuk menghindari kemunafikan sosial (hipokrit sosial) yang
ujung-ujungnya mengakibatkan perpecahan diantara kita semua.
Dalam Rg. Veda X.191.
3-4 menyatakan bahwa pada hakekatnya semua manusia adalah bersaudara. Vasudaiva
Kutumbakam, semua mahluk adalah bersaudara.
Persaudaraan umat
manusia ini disebabkan oleh satu asal dan kembalinya bagi setiap mahluk dan
alam semesta, sama-sama menikmati kehidupan di karibaan bumi pertiwi tercinta,
oleh karena itu Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi mengamanatkan kepada kita
untuk hidup dalam suasana damai penuh kebahagiaan dalam persaudaraan yang sejati.
Warna hitam merupakan
simbolik dari tamas (kemalasan) yang merupakan kekuatan adharma yang senantiasa
ada jika dharma ada dan ini merupakan suatu hukum ilahi yang senantiasa
berjalan terus.
Kekuatan adharma tidak sepatutnya disalah-kaprahkan, namun seharusnya kita
mengontrol diri kita agar tidak membuat suatu tindakan yang dapat memprovokasi
orang lain.
Disamping itu pula,
warna abu pada saput poleng memberikan suatu implemtnasi terhadap suatu
penyelarasan antara kekuatan dharma dan adharma. Jadi sikap seperti ini
merupakan suatu cerminan sikap toleransi kehidupan beragama yang memberikan
keselarasan dari sisi baik dan buruk.
Warna merah merupakan
simbol keenergian (rajas) yang semestinya kita cerminkan terhadap semangat
untuk membina kerukunan umat beragama. Bukannya semangat yang kita miliki
dipergunakan untuk mengompori semua perbedaan yang akhirnya akan membakar dan
membawa kita ke abu keharmonisan.
Setiap permasalahan
yang muncul bila semakin dikompor-kompori, maka akan semakin parah. Untuk
itulah, keenergian tersebut jangan sampai disalahgunakan dalam suatu hal yang
tidak baik.
Seperti yang termuat
Atharvaveda, XII.1. 45 dinyatakan : “Beberapa pengucapan bahasa yang
berbeda-beda dan pemeluk agama yang berbeda-beda pula dan sesuai dengan
keinginan.
Mereka tinggal bersama
di bumi pertiwi yang penuh keseimbangan tanpa banyak bergerak, seperti sapi
yang selalu memberikan susunya kepada manusia. Demikian juga ibu pertiwi selalu
memberi kebahagiaan melimpah pada semua umat manusia”.
Terungkap juga dalam
Weda Sruti : “Seseorang yang menganggap seluruh umat manusia memiliki atma yang
sama dan dapat melihat semua manusia sebagai saudaranya, orang tersebut tidak
terikat dalam ikatan dan bebas dari kesedihan” (Yayurweda, 40.7).
Kedua mantra tersebut
dengan sangat gamblang menyatakan bahwa manusia hidup di lingkungan majemuk
dapat tinggal dalam keharmonisan. Juga, memberikan kearifan pada umat dalam
menyikapi persepsi manusia berbeda karena warna kulit, ras, etnis, dan agama
adalah sebuah keluarga besar.
Artinya tidak hanya
satu agama yang diagungkan, dijayakan, tetapi semua agama dipandang sebagai
kebenaran. Semua berhak hidup di bumi pertiwi ini. Kemajemukan tersebut seperti
pelangi berwarna-warni ciptaan Tuhan.
Sangat indah dan
menyejukkan sehingga mampu menumbuhkan kedamaian hati umat manusia. Kemajemukan
tidak untuk dipertentangkan karena kemajemukan adalah keharmonisan dan
keindahan, bukan kekacuan atau kesemrawutan. Spritualitas kearifan ini dalam
diri manusia adalah sama.
Nilai-nilai filosofis
yang demikian tinggi dalam saput poleng dapat dijadikan cermin dalam
mempertahankan kerukunan kehidupan beragama. Hal tersebut perlu diterapkan agar
kita semua terhindar dari hipokrit sosial yang dapat memecah belah kita semua.
Keinginan (rajas) yang
tak terbatas agar diimbangi sifat mengerem (tamas) serta dikontrol dengan
kebijaksanaan (satwam). Keseimbangan rajas dan tamas yang didominasi satwam
secara perlahan akan meningkatkan harkat kemanusiaan (Manawa) dan sifat
keraksasaan (danawa) menuju sifat kedewataan (madawa).
Pakaian
adat Bali wanita
- Bagi
wanita, pakaian adat Bali terdiri dari sanggul dan empat pakaian utama
Sanggul
- sejenis
sarung yang dikenal sebagai kamen,
- blus
(kebaya) dan dua cummerbands,
- sabuk
dan
- selendang.
Kamen adalah kain
tenun atau kain batik yang melilit di sekitar pinggang, menjulur hampir ke
tanah. Kain ini diikat di pinggang dengan sabuk. Panjang selempang kamen ini
sekitar 2 meter.
Kebaya adalah gaya
berpakaian khas Bali yang relatif baru. Hadir semenjak penaklukkan kolonial
Belanda di Bali. Sebelum ini, seperti yang bisa dilihat dari lukisan dan foto
Bali abad ke-19 dan awal abad ke-19 dan foto-foto orang Eropa, wanita Bali
biasanya membiarkan lengan dan bahu mereka terbuka.
Dalam pengaturan
sehari-hari, seperti bekerja di sekitar rumah, menanam padi, atau menjual
gandum di pasar, sabuk biasanya diikatkan di tengah tulang rusuk.
Tapi pada acara-acara
resmi, seperti upacara dan tarian di candi, maka tampilan yang mencerminkan
kerendahan hati sangat diutamakan.
Praktik ini dipelihara
dalam busana standar penari wanita Bali saat ini. Penari Legong masih memakai
sabuk benang emas khusus, Ikatannya begitu erat sehingga membatasi kebebasan
bergerak mereka. Inilah satu-satunya cara untuk mencegahnya jatuh di tengah pertunjukan
tarian yang meriah.
Tapi praktik mengunci
sabuk seketat mungkin di seputar tubuh wanita tersebar luas di antara semua
wanita, bukan hanya penari. Dalam pengertian ini, sabuk sama dengan korset
Barat. Ini mengikat dan meratakan bagian perut sehingga enak dipandang
Sanggul Bali
kepala,
sebagaimana unsur pakaian adat wanita dari beberapa daerah lain, di Bali pun
wanitanya juga menggunakan sanggul. Yang mana dengan penggunaan sanggul ini
tentunya bisa menambah keanggunan dari wanita yang mengenakannya. Terlebih bagi
wanita Bali yang terkenal ayu.
Sanggul atau biasa
disebut pusung pada pakaian adat Bali juga ada beberapa jenis yang berbeda.
Setidaknya ada tiga macam sanggul yang dibedakan berdasarkan bentuknya. Ketiga
sanggul tersebut yaitu pusung gonjer, pusung kekupu dan pusung tagel. Selain
bentuknya beda, ketiga sanggul itu juga sekaligus sebagai ciri dan pembeda
Pusung kekupu
(podgala) biasanya dipakai secara khusus oleh wanita yang telah berstatus
janda.
Pusung gonjer, biasa
dikenakan oleh wanita yang masih lajang alias belum menikah.
Pusung kekupu atau
pada umumnya dinamakan pula pusung podgala dikenakan khusus bagi wanita yang
sudah memiliki status janda, pusung gonjer dipakai khusus untuk wanita yang
lajang atau belum menikah , dan yang terakhir pusung tagel dipakai khusus untuk
golongan wanita yang telah nikah.
Kebaya Bali
Adapun kebaya
tradisional yang biasa dikenakan para perempuan Bali ini memiliki corak atau
motif yang cukup sederhana dengan paduan warna yang cerah dan segar. Dengan begitu
sisi anggun dan ayu dari wanita Bali bisa lebih tergambarkan secara lebih
konkret
Kamen Wanita Bali
orak yang ditampilkan
biasanya berupa batik bunga dengan warna yang cerah segar dipandang mata.
Fungsi dari kamen ini
sendiri jelas sebagai pengganti celana, penutup bagian kaki. Kain kamen
dipakaikan hingga sampai sekiranya sejengkal dari telapak kaki. Dengan tujuan
agar selain tetap terlihat anggun, wanita juga masih bisa bergerak dan berjalan
dengan nyaman. Walaupun memang penggunaan kamen bagi wanita ini sedikitnya
membatasi gerak langkahnya.
Selendang
Pada bagian bahu
badang, sebagai aksesoris tambahan biasanya dikenakan ornamen selendang atau
disebut pula senteng. Ya pemakaiannya yakni diselempangkan di bahu.
Sabuk Prada
Filosofi dari
pemakaian sabuk pada pakaian adat Bali untuk wanita ini adalah sebagai gambaran
untuk melindungi diri khususnya bagian rahim sebagai anugerah dari Tuhan.
Dengan cara pengendalian diri dan mencegah perbuatan yang buruk.
Selain mengenakan
aneka ragam pakaian yang disebut di atas, para wanita atau penari Bali juga
kerap menggunakan ornamen lain sebagai hiasan. Salah satu yang paling sering
kita lihat yakni bunga kecil yang diselipkan di sela-sela daun telinga dan
kulit kepala. Cukup sederhana mungkin tapi bisa menambah efek keanggunan sang
wanita menjadi berkali-kali lipat
Bingung cari
baju unik untuk berbagai keperluan? Ini lah solusi untuk Anda. Kami adalah
pusat penyewaan baju terlengkap dan termurah. Memakai baju-baju unik bisa
dimanfaatkan untuk banyak hal. Biasanya orang membutuhkan baju-baju unik untuk
berbagai acara diantaranya adalah:
Acara
pertunjukan di sekolah
Acara
perpisahan sekolah
Pawai
perlombaan
Acara
sanggar
Untuk
kebutuhan fotografi
Untuk
memenuhi hobi selfie menjadi sosok yang diinginkan
Acara
perlombaan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Banyak orang bingung mencari baju-baju unik
untuk kegiatan di atas. Membeli bukan solusi yang tepat, karena selain harganya
yang cukup mahal, kegunaannya mungkin hanya sekali itu saja, sehingga sangat
tidak efisien. Belum lagi mungkin waktu yang mendesak sehingga tidak
memungkinkan Anda untuk berkeliling kota mencari pakaian yang dibutuhkan. Kami
hadir sebagai solusi yang paling membantu. Sebagai jasa sewa baju, kami
memiliki aneka jenis koleksi baju-baju unik yang biasa dibutuhkan banyak orang,
mulai anak-anak, remaja hingga dewasa.
Selain koleksian yang cukup lengkap, harga yang kami tawarkan juga cukup
terjangkau sehingga menjadi solusi berhemat untuk Anda dan rekan-rekan. Anda
juga bisa melakukan pemesanan sewa secara kolektif untuk kebutuhan di sekolah,
sanggar dan sebagainya. Pesan langsung di tempat kami, baju-baju unik yang
pastinya dalam kondisi bagus dan bersih. Ya, banyak orang malas memakai baju
rental karena alasan kebersihan dan kualitas. Kami memberikan yang berbeda dari
yang lainnya. Baju rental di tempat kami adalah baju yang selalu bersih dan
terjamin kualitasnya, sehingga akan membuat nyaman Anda yang memakainya.
Kami siap mengantar ke tempat Anda untuk beberapa kawasan yang
terjangkau, sehingga pastinya akan semakin memanjakan kebutuhan Anda. Cek
koleksian baju kami sekarang dan silahkan booking untuk kebutuhan dalam jumlah
banyak. Kami membantu Anda mendapatkan barang-barang berkualitas dengan harga
yang terjangkau. Jangan pusing-pusing lagi untuk acara anak di sekolah, kini
kami menjadi solusi pintar untuk Anda dan keluarga.
Persewaan Kami Menyewakan hingga ribuan baju dan bisa melayani sewa
kelompok ataupun satuan dengan ketentuan menyerahkan KTP dan No telpon untuk
pendataan serta DP untuk mengindenkan baju yang akan disewa. sebab, banyaknya
penyewa yang setiap bulannya bahkan hariannya menyewa sehingga butuh inden baju
yang akan disewa.
Langganan Sekolah yang pernah bermitra dengan persewaan Kami ada
hingga 250-450 sekolah setiap bulannya sehingga butuh penginden dan jaminan
untuk memesan baju yang disewa karena banyaknya permintaan yang harus kami
penuhi.
Namun, jangan khawatir persewaan kami memiliki banyak baju dan pakaian
kurang lebih 5000-10.000 baju yang bisa disewakan maka, bagi para customer bisa
datang kealamat kami diatas. pelayanaan kami siap memanjakan dan memberikan
pelayanan yang terbaik.
Semoga yang terbaik buat para penyewa mendapatkan prestasi yang diinginkan dan
meraih juara-juara pada event lomba yang diikuti. Harga Persewaan
Baju Karnaval kami mulai dari Rp. 30.000, 45.000, 75.000, 100.000 sampai
700.000 tergantung baju dan jenis pakaian yang akan disewa.
Purnama Dewi Menyewakan
berbagai model :
- BAJU KARNAVAL
TK-SD-SMP-SMA-DEWASA
- BAJU TARI TRADISIONAL &
MODERN TK-SD-SMP-SMA
- BAJU TOGA TK-SD-SMP-TPQ
- BAJU MANASIK HAJI TK-SD
- BAJU ABRI TK-SD-SMP-SMA-DEWASA
- BAJU PAHLAWAN
TK-SD-SMP-SMA-DEWASA
- BAJU PUNOKAWAN ( BAJU WAYANG )
- BAJU MUSLIM KARNAVAL / TARI
- BAJU PROFESI
- BAJU ADAT
- BAJU BINATANG
- BAJU SAMROH
Price list harga
persewaan :
- Sewa partai minimal 10 baju (Untuk anak TK Rp.
30.000 Untuk anak SD Rp.40.000)
- Sewa Perorangan Selisih Rp. 10.000
Untuk info pemesanan
silahkan hubungi contact person dibawah ↓
Contact person 1
: (0812-1240-4413)
Contact person 2 : (081252997088)
Jam Kerja :
·
Senin – sabtu : 08:00 – 16:00 WIB
: 18.00 – 21:00
Lokasi Pusat : Perum Mutiara Residence D2/12 Anggaswangi Sukodono
Mari Kunjungi outlte danstore
kami di alamat yang tertera di atas ↑
Jangan lupa download
aplikasi kami
#persewaan
#persewaanbaju #persewaanbajukarnaval #persewaankostum #persewaanbajuadat
#persewaanbajutari #persewaanmurah #persewaansidoarjo #persewaansurabaya
#persewaan busana #persewaansidoarjomurah #persewaansurabayamurah
#persewaangresik #persewaankostummurah #persewaankostumkarnaval #bajuadat
#bajutari #bajuwisuda #bajukartini #bajukeren #bajupolisi #bajulucu #bajuanak
#bajudewasa #kostumkarnaval #kostumpahlawan #kostummurahsidoarjo
#kostummurahsurabaya #kostumanakkeren #kostumkarnavaldewasa #bajuadatjawa
#bajuadatbetawi #bajuadatbali #bajuadatmadura #bajukemerdekaan #bajucouple
#surabaya #sidoarjo #gresik #mojokerto #pasuruan #sukodono #sukodonosidoarjo
#purnamadewi #galeripurnamadewi #tokopurnamadewi #persewaanmurahkeren
#persewaanbajuanak #persewaansekolah #persewaanharikartini #persewaanbajudewasa
#persewaanlengkap #persewaanbajusanggar #persewaanlengkapmurah #purnamakostum
#persewaankostumkarnaval #persewaan #persewaanbajusenam#persewaanbaju #persewaanbajuadat#persewaanbusana#persewaanadatsby#persewaanseragamsenamsby#senammaumere #persewaan #persewaanbajusenam#persewaanbaju #persewaanbajuadat#persewaanbusana#persewaanadatsby#persewaanseragamsenamsby#senammaumere
Tidak ada komentar:
Posting Komentar